Postingan

MENGAPA PARA RESI DI JAWA (MUNGKIN JUGA SUNDA) LEBIH SERING MEMILIH DUDUK DI BAWAH DI ATAS TANAH BERALASKAN TIKAR ATAU BAHKAN TIDAK BERALASKAN SAMA SEKALI SAAT MELAKUKAN PEMUJAAN?

Bumi tempat kita hidup ini yang dalam berbagai sastra disebut Pertiwi adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup di dalamnya. Pertiwi atau dalam keseharian lebih kita sebut sebagai tanah adalah sumber kemakmuran bagi semua makhluk hidup. Tanah menjadi media bagi tumbuhan untuk bisa hidup, tumbuhan tersebut menghasilkan makanan sehingga semua makhluk hidup bisa menjaga keberlangsungan hidupnya di bumi ini. Tanpa tanah maka tidak ada kehidupan, ada kehidupan berarti ada energi di sana. Tentu energi alam semesta yang maha dahsyat terbukti adanya bentuk kehidupan. Benih yang ditaburkan di tanah lalu tumbuh berkembang dan menjadi tumbuhan yang menghasilkan makanan bagi kita adalah bukti adanya energi kehidupan di dalam tanah, benda-benda yang dipendam di dalam tanah menjadi terurai juga contoh adanya energi alam yang menyebabkan terjadinya penguraian materi. Dalam sistem kelistrikan kita mengenal adanya “grounding” yang berfungsi untuk menstabilkan aliran listrik sehingga mengurangi b

Pestisida Nabati

Untuk jenis ulat, belalang, kutu-kutuan. Bahan-bahan: 1.       Tembakau 100 gr 2.       Daun sirsak 100 gr 3.       Hidrogen peroxide 50% 60 ml 4.       Air hujan 940 ml 5.       Bawang putih, cabe, lada, mengkudu, daun sirih, sereh wangi, biji atau daun jarak, dll. (alternatif bahan tambahan)   Daun sirsak diblender dengan air secukupnya, tembakau juga diblender lalu keduanya dimasukkan ke wadah. Hidrogen Peroxide 60 ml diencerkan di air 940 ml, lalu dituangkan ke campuran blenderan daun sirsak dan tembakau. Lalu diaduk secara merata, tutup dengan kain rapat-rapat dan dibiarkan selama 12-24 jam. Setelah itu disaring dan diambil airnya saja. Aplikasi: 400 ml/tangki 16 liter  

Booster Penguat Pestisida

  Bahan-bahan: 1.       Botol air mineral 2.       Air hujan, (atau air sumur yang telah diendapkan selama 24 jam) 3.       Asam Fosfat (85%)   Asam fosfat diencerkan dengan perbandingan asam fosfat 1 : 7 air di dalam botol mineral. Dosis aplikasi 0,6 – 0,7 ml / liter air atau 9,6 ml – 11,2 ml / per tangki 16 liter yang telah dicampur dengan pestisida

Asam Amino

Asam amino sangat dibutuhkan tanaman masa vegetatif dan juga sebagai pengganti pupuk bernitrogen tinggi pada saat musim hujan.   Bahan-bahan: 1.       Telur 10 biji 2.       Kulit 1 buah biji nanas 3.       Daun papaya 5 lembar 4.       Cuka 1 botol 5.       Gula 200-250 gram 6.       Air kolam ikan 3 liter   Daun pepaya diblender ditambah air kolam, kulit nanas diblender ditambah air kolam. Blenderan dicampur dalam wadah. Telur diblender lalu ditambahkan gula dan cuka pada blenderannya, lalu dituang diwadah blenderan daun pepaya dan kulit nanas. Fermentasi selama 3-5 hari di tempat yang terkena sinar matahari langsung. Wadahnya berselang udara untuk jalan keluar gas yang terbentuk. Aplikasi kocor 200 ml/tangki, semprot 100 ml/tangki

Pengganti Dolomit

Bahan-bahan: 1.       Kapur bangunan 3,5 kg 2.       Jeruk atau blimbing 20 biji 3.       Air 25 liter   Cara membuat: 1.       Jeruk dipotong-potong dan diblender. 2.       Kapur dimasukkan dalam wadah berisi air, lalu dibiarkan sampai tidak muncul gelembung. 3.       Blenderan jeruk dicampur ke dalam air kapur lalu diaduk merata. 4.       Wadah ditutup rapat memakai plastik dan karung lalu didiamkan selama 24 jam. 5.       Disaring sebelum digunakan (bisa disimpan selama 6 bulan.   Aplikasi: Disemprotkan dengan dosis 150 ml per tangki 16 liter disemprotkan ke tanah atau lubang tanam.

Katalis Pembenah Tanah

Bahan-bahan: 1 liter EM4 2.       Molase ½ kg 3.       Blenderan nasi / kentang ½ kg 4.       Garam kasar 200 gr 5.       Air 200 liter   Cara membuat: 1.       EM4 dan molase dicampur di wadah yang sudah berisi air, 2.       Lalu blenderan nasi dan garam kasar dicampurkan juga. 3.       Wadah lalu ditutup rapat memakai plastik dan karung selama 24 jam. Katalis diaplikasikan 5-7 hari sebelum tanam, dan 1 hari sebelum tanam. Aplikasi juga bisa dilakukan setelah tanam dengan pengenceran 1 : 4 untuk tanaman keras seperti jagung, Dan tanaman tidak keras dengan pengenceran 1 : 10 misal pada tanaman cabe.